Translate

Senin, 17 Juni 2013

Patah Hati Lagi

Pagi ini aku dateng ke sekolah kaya biasanya. Nggak tau apa yang bakal terjadi nanti. Lalu aku internetan seperti biasa, dan buka facebook, twitter, youtube. Tapi saat gue b uka twitter. Gue kaget banget, bahwa cawek yang selama ini gue suka, gue sayang, gue harepin, dimana gue sangat berharap sama dia, pacaran sama seseorang yang gue kenal. Dan parahnya, kenapa harus tweetnya kaya gitu? Mulai dari itu, gue sadari. Bahwa :
1. Tak peduli siapapun kau, kalau kau tak memiliki kharisma. Kau takkan dapat hati seorang wanita.
2. Pengorbanan terkadang berbuah penyesalan dan luka, karena tidak selamanya baik dibalas baik.
3. Jika anda tak memiliki motor/mobil, uang saku lebih, relasi yang banyak, skill yang keren, maka. Jangan harap.
4. Aku mulai mencoba untuk cool, tapi gue sadari. Sifat gue kaya gini. Jadi inilah gue. Nggak perlu memaksakan diri untuk orang lain. Cukup menjadi diri sendiri yang lebih baik itu merupakjan pribadi unggul.
5. Jangan sia-siakan cinta seorang cewek. Itu aja.
.
Oke saatnya curhat. Aku emang nggak pernah ngerasain apa yang nemenya bener2 pacaran. Dari SD_SMP_SMA gue nggak pernah pacaran yang bener. Maksudnya cewek yang gue pacarin bener2 suka sama gue. Pertama kali pacaran,cuman sehari. Pacaran kedua cuman dua minggu. Pacaran yang ketiga, sama cewe yang sama 3 bulan. Tapi 3 bulan pun itu gue mohon-mohon gitu biar nggak putus. Meski dia bilang udah nggak suka sama aku. Gue mohon dia, akhirnya dia bilang ok. Tapi sikapnya ke aku cuek banget. Apa mungkin akunya yang freak gara-gara terlalu pengen dia nggak lepas dari aku, Yah, akhirnya putus juga, walau banyak pengorbanan yang udah gue lakuin. Sebenernya yang gue mau cuman 1, dicintai dengan tulus sama orang yang gue juga cintai. Tapi Gue nggak pernah nemuin itu. Apa gue jelek ya? Atau ada hal lain? Akhirnya, saat ini. Gue udah nyerah aja lah. Biarin jomblo tetep jomblo. Emang itu yang harus gue jalanin saat ni. Tapi gue yakin kedepannya, gue bukan sekedar orang yang nggak jomblo. Aku nggak akan nyerah, buat bangun jati diri aku yang sebenarnya. Orang tuaku udah bekerja keras memenuhin permintaan aku, aku nggak mau lebih membuat mereka sedih dan menderita dengan minta hal aneh2 kaya motor, atau hal laen lah. Aku pengen aku hidup dengan apa yang aku mampu raih sendiri. CUKUP. Aku nggak mau muluk2, cuman membahagiakan orang yang aku sayang adalah tujuan hidup, kenapa aku dilahirkan ke dunia ini. Bukan untuk sekedar diriku saja. Melainkan aku harap, dengan adaku di dunia ini. Aku mampu membuat orang lain bahagia. Membuat tangisan merak menjadi senyuman merupakan hal tak ternilai, membalut luka mereka dan menjadikannya bahagia. Itu tujuan aku. Aku nggak akan egois lagi.
Thanks, udah mau baca curhatan aku. (paling2 cuman aku yang baca. hehehehehe)

Minggu, 12 Mei 2013


                          Jiwa Yang Sepi

 


                Pagi itu matahari sangatlah cerah, terlalu cerah untuk jiwa yang sepi seperti Farhan. “Kenapa selalu aku selalu memikirkannya, padahal ia adalah luka buat aku” gerutunya dalam hati. Memang semenjak putus dengan pacarnya 2 bulan yang lalu, masih menyisakan lika dalam dihatinya. Ia terus membayangkan kenangan masa lalunya yang indah. Menatap keluar jendela dan seakan-akan ada Keysha didepannya. Tiba-tiba saja “Bruak..”. “Astagfirullahhaladzim” Farhan kaget setengah mati mendengar suara gurunya memukul bangkunya. “Melamun apa kamu, dari tadi dilihat kok ngelamun aja. Sekarang saya tanya, bagaimana cara menghitung perubahan suhu udara menggunakan rumus Mock.” Tanya Bu Arine guru geografi yang terkenal killer itu. “Ehh, nggak tau bu. Saya sakit, jadi diam aja. Saya tadi nggak mendengarkan penjelasan ibu.” Jawab Farhan dengan gugup. “Sakit hati bu... Baru putus sama pacarnya..” kata Annie temannya sekelas. Kelaspun menjadi gaduh dengan suara tawa temen-temannya. “Waduuuhh.... What am i going to do nih, bisa mati berdiri aku dihukum Bu Arine.” Katanya dalam hati. “Apa benar itu?” “Enggak bu, temen-temen iseng aja . Mereka emang,...” Belum sempat melanjutkan perkataannya, tiba-tiba pak Henry masuk dan berkata  kepada semua orang dikelas “Gawat... Semua segera keluar sekarang, terjadi kebakaran di rumah dekat sekolah kita. Api semakin mendekat ke sekolah, sedangkan pemadam kebakaran belum datang. Ayo keluar!!!”. Seluruh kelas gempar, semua orang langsung  mengemasi barang-barang mereka dan bergegas keluar. Farhan juga langsung mengemasi barangnya dan segera keluar. Setelah semua orang berkumpul dilapangan. Farhan merasa ada yang kurang.
                Ia merasa ada sesuatu yang belum ada.”Apa ya??? Menurutku semua udah aku bawa. Tas, buku, handphone, dan... Pensil!!!” Ketika ia memegang sebuah pensil yang mengingatkannya pada seseorang, ia berteriak ” Keysha!!!”. Farhan langsung lari ke kelasnya, padahal bangunan itu telah terlahap oleh api. Memang ketika semua orang telah keluar, ia melihat Keysha sibuk mengemasi barang-barang bawaannya yang banyak. Sebenarnya ia ada maksud untuk membantu, namun ia akan sangat lemah ketika ia melihat mata Keysha. Karena luka hatinya belum kuat untuk menahan kenangan lalunya bersama gadis cantik pujaan hatinya itu. Farhan terus menerobos bangunan-bagunan yang roboh oleh api. Kelasnya ada dilantai 2, sehingga butuh waktu lama kembali ke kelasnya. “Brakk..” atap gedung itu jatuh dan hampir saja mengenainya. “Untunglah... ayolah aku harap aku belum terlambat.” Kata Farhan. Ia terus memaksakan dirinya untuk melewati kobaran api-api itu,sedangkan api semakin membesar.”Bocah bodoh ... Apa yang kau lakukan disana cepat turun!!!” Orang-orang di sekitarnya berteriak kepadanya. Mereka tidak tau bahwa ada seseorang yang terperangkap kobaran api di gedung itu. “Pak, tolong selamatkan anak yang naik ke lantai 2 tadi. Dia pikir ini sebuah permainan yang bisa diulang kembali kejadiannya, ini menyangkut hidup dan mati. Jadi tolong selamatkan dia.” Kata pak Ahmad kepada Pesuruh sekolah. Namun ketika hendak menaiki tangga. Atap sekolah jatuh dan menghalangi jalan naik ke lantai atas. “Bagaimana pak, ini Cuma jalan satu-satunya, kita tidak mungkin menaiki tangga. Bangunan ini hampir terbakar total!!” Teriak pesuruh sekolah.
                Semua orang sangat bingung dan panik. Mereka terus berusaha memadamkan api selagi pemadam belum juga datang. Sementara itu Farhan mendobrak pintu kelas yang terbakar, ia mendengar suara Keysha menangis dan meminta tolong.  Ia melihat Keysha dalam kepungan api, langsung saja ia lari kearah Keysha. Namun ketika hampir sampai, kakinya terpeleset oleh reruntukan kayu. “Brukk....” “Auuh.. Sial,” katanya. Tangannya tergores oleh paku dan kayu yang tajam,namun ia tak memperdulikannya dan langsung berdiri melangkah untuk menyelamatkan gadis itu lagi. Dilihatnya Keysha sudah pingsan. “Aduh... Maafkan aku, aku terlambat..” kata Farhan sambil mencangklong  tas Keysha dan menggendongnya keluar. Kobaran api semakin membesar, ia terus melaju menembus kobaran itu. Sesedikit ia tersandung, dan mukanya tergores oleh api. Ketika ia sampai pada tangga turun, ia berkata  “ Astagfirullahhaladzim..Bagaimana aku bisa keluar.” Farhanpun menangis karena ia takut ia tak dapat menyelamatkan Keysha dan dirinya sendiri. Namun ia terus mencari cara untuk turun. Ia lalu melemparkan tas Keysha ke bawah. Orang-orang terkejut melihat Farhan ada di atas,” Hai nak cepat turun, kami membawa kasur untukmu!!!” mereka berteriak ke Farhan sambil membawa kasur yang biasanya digunakan untuk senam lantai sebagai tempat jatuhnya. “Kasur itu nggak akan pas buat dua orang jika aku jatuh bersama dengan Keysha, bisa berakibat fatal. Tapi jika aku menggendongnya sambil meloncat ke kasur itu, akan membahayakan keselamatan Keysha. Aduhh.... bagaimana ini...” Dan atap bangunan itu hampir roboh, sedangkan ia tepat ada dibawahnya. Tanpa pikir panjang ia menjatuhkan Keysha tepat di kasur itu, sedangkan ia segera loncat ke pohon didekatnya yang juga terbakar. “Awaaassss!!!” teriak semua orang di tempat itu. Keysha langsung dibawa pergi ke tempat yang aman, sedangkan Farhan yang sedang turun diatas pohon meloncat ka bawah. “Aawwhh..” teriak Farhan. Atap itu roboh, ia langsung lari sekuatnya dengan kakinya yang pincang menjauh dari gedung itu. Dan atap yang roboh itu hampir menimpanya. “Aaaaaaaaaa....” Semua orang berteriak kearah Farhan. “Brukk....” Namun akhirnya ia selamat dari bahaya itu. Semua orang segera menolongnya dan membawanya ke rumah sakit. Ia tak bisa merasakan apa-apa waktu itu. Hanya perasaan was-was akan keadaan Keysha dan tak memikirkan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Sesaat kemudian, ia pingsan. Untunglah ia dibawa ke rumah sakit pada tepat waktu, namun ia mengalami luka yang cukup parah.
                Sementara itu orang-orang membicarakan tentang aksi penyelamatan Farhan, bahkan berita menyiarkan peristiwa itu. Kabar itu menyebar secepat angin. Seluruh penjuru wilayah itu langsung tau peristiwa tersebut. “Bagaimana kaber Farhan, apa dia baik-baik saja??? Tolong cepat Bawa saya kepadanya.” Orang tua Farhan langsung datang menjenguknya. “ini pak ,bu,silahkan. Farhan ada didalam. Ia sudah dapat diajak berbicara namun jangan terlalu membuatnya banyak berfikir dulu. Karena ia masih shock atas keadaannya.” Kata seorang dokter kepada orang tua Farhan.
                Farhan yang terbujur lemah dan dibalut banyak perban, tersenyum melihat kedatangan orang tuanya. Ayah dan ibunya langsung menangis melihat keadaannya. Lalu Farhan menceritakan keadaan itu. “Kamu sangat baik nak. Mau menolong jiwa orang lain dengan mempertaruhkan jiwamu sendiri.” Kata ayahnya terharu atas yang dilakukan oleh Farhan. “Farhan hanya tersenyum. Tak tampak rasa sakit atau gerah diwajahnya. “Segeralah istirahat” kata ibunya. “Iya bu... Makasih ya, ayah dan ibu mau datang jauh jauh dari luar kota untuk menjengukku.”kata Farhan. Ayah dan ibunya memang tinggal diluar kota, sedangkan ia tinggal bersama nenek dan kakeknya di kota tersebut. Setelah itu Farhan beristirahat.
                Malam harinya banyak orang yang mengunjunginya, mulai sanak saudara,tetangga, dan teman-temannya. Ia mesih teringat pada Keysha, ia bertanya pada teman-teman dan gurunya. “Keysha nggak apa-apa kok tenanga aja.Tapi ia masih perlu banyak istirahat dirumahnya” Kata Sheva. “Tolong ambilkan kertas buat aku dan sebuah pulpen.” Suruhnya ke Wawan, sahabat karibnya itu. Farhan menulis sebuah puisi untuk Keysha. Beginilah puisi tersebut :

                                                                Untuk Keysha

Dan aku hanya mampu
Melakukan hal ini untukmu
Sungguh ku takkan pernah lupakan dirimu
Karena kau terlalu dalam dihatiku

                Maafkan aku bila kumencintaimu
                Maafkan aku jika ku menyayangimu
                Kutahu bahwa aku
                Tak lagi ada dihatimu

                                                Dan bila sampai akhir nanti
                                                Aku tetap menanti
                                                Ijinkan aku menyanyi
                                                Dengan nada sendu dihati



Kaulah mimpiku
Kaulah harapku
Yang selamanya menjadi anganku
Hingga waktu tlah membeku
                                               
                                Dan kiranya
                                Kau takkan pernah kembali
                                Ijinkan aku untuk tetap menanti
                                Hingga sunyi jiwa ini

Keysha,Semoga cepet sembuh ya... Aku Cuma bisa lakuin apa yang aku bisa buat kamu. Dan aku cuma  bisa mengungkapin isi hatiku lewat puisi ini

Farhan

                “Tolong berikan ini ke Keysha ya... Tapi jangan dibuka, dan jangan dikasih tau ke siapa-siapa.” Kata Farhan. “OK bos” kata Sheva dengan cengar-cengir. Surat itu langsung diberikan ke Keysha ketika teman-temannya menjenguk Keysha dirumahnya. “Nih dari Farhan.” Kata Sheva sembari memberikan kertas puisi ke Keysha. “Dibuka dong...”.”Iya, ayo dibuka..”. “Ayo Sha dibuka”. Kata teman-temannya. Lalu Keysha membuka kertas itu dan membacanya. Ia menangis terharu setelah membacanya. “Owh... so sweet....” kata teman-temannya. “Tapi dia bener-bener nggak apa-apa kan?” Tanya Keysha ke Wawan. “Enggak apa-apa kok. Cuma luka ringan aja.” Kata Wawan berbohong. Farhan sudah memberi tahu ke teman-temannya bahwa ketika Keysha menanyakan keadaannya, mereka harus berkata bahwa Ia tidak apa-apa. “Aku jadi enggak enak sama dia.” Kata Keysha. “Balikan aja deh, mau gak...” bujuk Sheva kepadanya. “Aku bingung. Sepetinya ada yang kembali di hati aku. Tapi aku nggak tau tiba-tba aku jadi respek lagi ke dia” ujar Keysha.
                “Bales aja suratnya, ntar aku sampein deh.” Kata Wawan. “Oke deh, tapi jangain dibaca n dibocorin ke temen-temen ya...” kata Keysha. “Beres bos “ jawab Wawan. Setelah menulis surat, langsung ia berika kepada Wawan. “Inget ya...”.”Beres dah... Siiip. Mak nyuss. Wawan Agen siap berangkat.” Kata Wawan sambil bersalaman pulang dengan teman-temannya. Malamnya Wawan memberikan surat Keysha ke Farhan. Dibacanya surat Keysha oleh Farhan.

                                Buat Farhan
Makasih ya... kamu udah nolong aku. Kamu mau mengorbankan hidupmu untuk aku. Aku sangat berterima kasih buat apa yang udah kamu lakuin ke aku. Btw, maafin aku ya Han. Aku udah bikin kamu sakit hati... Tapi setelah semua ini, aku ngerasa ada yang berbeda. Aku ngerasa ada sesuatu yang hilang kalo aku enggak lihat kamu. Han, tolong maafin semua kesalahanku ya... Kamu mau gak balikan sama aku lagi??? Aku gak mau lihat kamu sedih terus, maafin kesalahanku ya...
Kita bisa kan kaya dulu lagi?? Bales ya...

Main gambuh sambil makan permen
Cepet sembuh ya my Superman...

Keysha

                Setelah membaca surat itu hati Farhan berbunga-bunga. Ia sangat bahagia. “Haduh broo... Rasanya kaya diterangin sinar bulan yang hilang lagi .. Enak banget, baca balesannya.. Mak nyuss...”.
“Oh.. saya Agen Wawan Mak nyuss.com”.”Hahahaha” mereka tertawa bersama. Farhan sangat bahagia, ia langsung membalas surat tersebut hanya dengan beberapa kata yang singkat.

Ya, aku sangat terima kasihh juga Keysha. Aku mau balikan sama kamu lagi dengan sangat senang hati..
               
                Keysha sangat senang mendapat balasan itu. Dan hal yang sama juga dirasakan Farhan. Sungguh, hal yang tak pernah Farhan duga bahwa suatu hal yang buruk terkadang memiliki madu yang manis didalamnya. Walau ia kini dibalut banyak perban dan mendapatkan 11 jahitan di tubuhnya, ia berpikir bahwa kalimat “Lebih baik sakit gigi,daripada sakit hati” itu memang benar. Dan Kini Hari yang cerah, bukanlah untuk jiwa yang sepi kembali.



Karya ini aku tulis ketika aku ada di kelas 10. Dan cerpen ini juga merupakan cerpen pertama yang pernah aku buat dalam hidupku (seingatku sih...). Jadi, untuk post pertama kali, aku gunakan yang pertama kali pula. Terimakasih sudah membaca... ^-^ Pasti kurang menarik , ya kan... Yang penting udah usaha buat menghibur.. ^_^